Unek-Unek Jack Jagguar

Semoga Kita Selalu Dalam Lindungan-Nya

Kesadaran dan Rasionalitas

Friday, December 08, 2006

ada bahaya "iluminasi" yang senatiasa menjebak suatu komunitas kedalam persepsi irrasional, dengan menempatkan suatu objek/subjek dalam prasangka yang tidak semestinya. entah, merupakan kecendrungan manusiawi atau tidak. suatu kelompok tertentu cenderung "mendewakan" sesuatu atau seseorang, hanya karena seseorang/sesuatu itu berhasil memenuhi kebutuhan subtil akan keteladanan, perlindungan dan sandaran berupa figur.
bahaya ini dalam tataran agama (islam) sangatlah berbahaya, karena disinilah pangkal dari syirik mulai mengakar. kebutuhan akan pemenuhan rasa aman yang bisa beralih dari yang seharusnya ditambatkan pada tuhan, beralih hanya kepada benda berupa jimat dan sejenisnya. dalam hal ini yang dijadikan tambatan bukan hanya benda abstrak (termasuk manusia) tapi juga wujud-wujud imajinatif yang dikarang oleh orang yang entah siapa, seperti dewa-dewa dan roh-roh sakti.
sepertinya semua ini berangkat dari semacam kebutuhan dasar psikis akan suatu sandaran yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. dan bisa saja ini semacam pengalihan (refleksi) dari ke(pra)sadaran akan kelemahan dan ketidakberdayaan sehingga butuh penopang dalam bentuk entitas lain.
orang-orang primitif menyandarkan "kelemahan" mereka pada wujud roh-roh sakti untuk memberikan rasa aman dari ketidakberdayaan tersebut, seperti seorang anak kecil membutuhkan perlindungan orang tuanya. disini bisa disebut sebagai pencarian wujud tuhan.
yang menjadi persoalan adalah ketika tindakan pencarian sandaran tersebut dengan mengabaikan rasionalitas dan menginjak sisi kemanusiaan dan keberadaban kita. karena seringkali ketika kita sudah menyandarkan diri pada sesuatu, maka akan berlanjut dengan perilaku yang menghambakan diri dan seterusnya kita akan selalu siap melakukan apapun tindakan yang menurut kita diinginkan oleh "tuhan/teladan" tersebut. termasuk membunuh nyawa manusia dengan alasan "tuhan" butuh korban atau harga diri tuhan perlu dibela dengan peperangan.
maka, agar tidak terjebak dalam kegelapan pencarian maka rasionalitas menjadi mutlak. akal harus menjadi filter untuk bisa menyaring ampas dan mengambil sarinya. termasuk dalam hal ini pencarian bagi komunitas yang sudah punya "blueprint" kebenaran yang baku, dan termasuk kitab-kitab suci. dengan demikian tidak ada keteladanan yang membabi-buta dan tidak ada keyakinan yang gegabah melainkan rasional dan beradab. wallahua'lam

0 Tanggapan:

Post a Comment